Siapa yang tidak kenal dengan seorang Christine Hakim. Beliau aktris film senior Indonesia yang sudah puluhan tahun malang-melintang di dunia perfilman Tanah Air. Prestasinya luar biasa. Tak hanya populer di Indonesia saja, Christine Hakim juga begitu populer di negeri orang. Apalagi setelah membintangi film Hollywood yang dibintangi aktris Hollywood senior yang masih sangat cantik, Julia Roberts, dalam fIlm Eat, Pray, Love. Aktris yang bernama lengkap Herlina Christine Natalia Hakim ini lahir di Kuala Tungkal, Jambi di hari Natal tahun 1956. Ketika remaja, Christine termasuk pribadi yang pendiam dan pemalu. Beliau mengaku sangat menyukai pelajaran Matematika sedari kecil. Sebaliknya, jiwa seni yang kini melekat pada aktris berzodiak Capricorn ini dulunya benar-benar tidak nampak. Christine sangat tidak menyukai pelajaran-pelajaran seni. Nilai pelajaran seni di raport selalu rendah, kenangnya.
Berbeda dengan sekarang yang mana beliau telah membintangi banyak judul film yang mampu menyedot perhatian banyak penonton. Istri Edo Eduard Jeroen Lezer ini pertama kali terjun ke dunia perfilman Indonesia di tahun 1973. Chrsitine diminta membintangi film perdananya yang berjudul Cinta Pertama. Jika dibandingkan dengan aktor atau aktris senior Indonesia lainnya, mungkin hingga kini masih belum ada aktor/ aktris senior yang disejajarkan dengan seorang Christine Hakim. Christine Hakim adalah aktris Indonesia pertama yang pernah menjadi juri dalam ajang Festival Film Canes tahun 2002 lalu. Tentu ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia, khususnya bagi mereka yang aktif berkecimpung di dunia perfilman tanah air. Pasalnya bukan sembarang orang yang bisa menjadi seorang juri di ajang festival film ini. Hanya orang-orang ‘hebat’ saja yang masuk ke dalam jajaran juri Festival Film Canes. Dalam festival film ini, Christine Hakim didampingi oleh 3 juri lainnya seperti Michelle yeoh, Sharon Stone, dan David Lynch.
Berbicara soal prestasi, bisa dibilang Christine Hakim juaranya. Puluhan penghargaan baik dari perfilman dalam negeri maupun luar negeri berhasil disabetnya. Sebut saja penghargaan FFI (Festival Film Indonesia) pertamanya yang ia dapatkan setahun setelah pemutaran film perdananya, Cinta Pertama. Penghargaan ini menyebutkan bahwa Christine adalah sebagai pemeran utama wanita terbaik yang pada saat itu FFI 1974 diselenggarakan di Kota Surabaya. Sebuah Piala Citra kemudian menyusul di tahun 1977 berkat adu akting Christine dalam film Sesuatu yang Indah. Tahun 1984, Christine kembali mendapatkan penghargaan sebagai pemeran utama wanita terbaik pada ajang FFI untuk kelima kalinya. Penghargaan ini ia dapatkan setelah ia bermain akting dengan skill yang mengesankan dalam judul film Kerikil-Kerikil Tajam. Tentu beberapa penghargaan lainnya turut menambah koleski Piala Citra Christine berkat beberapa judul filmnya seperti Tjoet Nja’Dhien (1988), Sinyo Salam(1993), Nemuru Otoko (1996), Gordel Van Smaragd, De (1997), Daun di Atas Bantal (1998), Bukan Perempuan Biasa, Tiga Orang Perempuan, Anakku Terlahir Kembali, Pasir Berbisik, Puteri Gunung Ledang, Anak-Anak Borobudur, In the Name of Love, Jamila dan Sang Presiden, Merantau, dan Eat, Pray, Love.
0 komentar:
Posting Komentar